TEORI TINGKAH LAKU
Teori
tingkah laku adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur,
diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan.Mengikut
pendekatan teori tingkah laku, setiap rangsangan menimbulkan
tindakbalas dan pembelajaran yang berlaku akibat kaitan
dengan rangsangan dan gerak balas. Sesuatu rangsangan yang berkaitan dengan
rangsangan yang lain akan mendatangkan pembelajaran yang dikenali sebagai
pelaziman. Contohnya dalam pembelajaran asas perkakasan komputer minat
pelajar terhadap tajuk adalah disebabkan cara penyampaian pengajaran yang
baik menyebabkan pelajar memberikan perhatian. Rangsangan yang pertama
ialah komputer dan rangsangan kedua ialah cara pengajaran yang menarik. Oleh
karena perkaitan antara keduanya adalah positif maka gerakbalas
yang berlaku juga positif. Tingkahlaku memberikan perhatian akan
dilazimkan ,yaitu pelajar akan terus memberikan perhatian apabila belajar
mengenai komputer. Tumpuan pembelajaran adalah kepada tingkahlaku luaran
yang dipengaruhi oleh peneguhan. Kebanyakkan pembelajaran yang dijalankan
adalah tanggungjawab guru dan dikawal sepenuhnya oleh perekabentuk pengajaran
atau sistem pengajaran seperti komputer yang digunakan. Prinsip utama
teori ini ialah rangsangan dan gerakbalas serta peneguhan .Dalam
perisian kursus PPBK , tumpuan objektif penggunaan ialah hanya pada peringkat
kefahaman dan pengetahuan. Teori ini akan berpegang pada anggapan bahwa
pembelajaran perisian kursus PPBK merangkumi tanggungjawab guru,
dan dikawal sepenuhnya oleh pereka bentuk pengajaran atau sistem pengajaran.
Teori ini juga berlandaskan kepada anggapan bahwa pelajar akan mengekalkan
sesuatu tindakan jika peneguhan yang bersesuaian diberikan kepadanya. Sebagai contoh,
apabila seseorang pelajar diberikan ganjaran selepas menunjukkan sesuatu
gerakbalas, ia akan mengulangi tindakbalas tersebut setiap kali
rangsangan yang serupa ditemui.Dalam proses pengajaran dan pembelajaran
perisian PPBK ini, guru perlu memahami tingkahlaku-tingkahlaku pelajar
yang dapat meningkatkan pembelajaran pelajar semasa kegiatan pembelajaran .
Prinsip-prinsip teori tingkahlaku yang diterapkan meliputi:
a) Proses belajar dapat berlaku dengan baik bila pelajar
ikut dengan aktif didalamnya
b) Bahan pelajaran disusun dalam urutan yang logik supaya
pelajar dapat dengan mudah mempelajarinya dan dapat memberikan respon tertentu
c) Tiap-tiap respon harus diberi maklum balas secara
langsung supaya pelajar dapat mengetahui
apakah respon
yang diberikannya telah benar
d) Setiap kali pelajar memberikan respon yang benar maka ia
perlu diberi ganjaran dan motivasi .
Aplikasi teori belajar behaviorisme dalam kegiatan pembelajaran tergantung
dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran,
karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behaviorisme memandang
bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan
telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan,
sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke
orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak
struktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat
dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir
seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut.
Pelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang
diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus
dipahami oleh murid.Metode behaviorisme ini sangat cocok untuk perolehan
kemampaun yang membuthkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur
seperti : Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan
sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan
komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan
untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa,
suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan
bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.
Menurut Gagne,Briggs& Wager(1992) terdapat sembilan
elemen utama untuk sesuatu pengajaran :
a) menarik perhatian
b) menyatakan objektif pelajaran
c) merangsang proses mengingat semula kandungan lepas
d) bahan-bahan yang boleh menimbulkan rangsangan pelajar
e) memberikan bimbingan
f) tugasan dan soalan
g) membuat penilaian tahap penguasaan pelajar
h) mengekal dan mengembangkan pengetahuan dan kemahiran pelajar.
Dari pembahasan di atas,dapat di simpulkan bahwa hubungan rangsangan
dan tindak balas berlaku tanpa sebarang proses media pemikiran setiap
rangsangan menimbulkan tindakbalas dan pembelajaran yang berlaku akibat
kaitan dengan rangsangan dan gerak balas. Sesuaturangsangan yang berkaitan
dengan rabgsangan yang lain akan mendatangkan pembelajaran yangdikenali sebagai
pelaziman Proses pembelajaran manusia jugaasama walaupun manusia mempunyai
keupayaan belajar lebih baik, mereka juga boleh belajar dengan cara
yang jmudah dan mekanikal .Ciri dari hasil belajar behaviorisme
adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan
peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan
pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan
kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang
diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku
siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil
belajar.Dalam hal konsep pembelajaran, proses cenderung pasif berkenaan
dengan teori behavioris. Pelajar menggunakan tingkat keterampilan pengolahan
rendah untuk memahami materi dan material sering terisolasi dari konteks dunia
nyata atau situasi. para guru dan pendidik lainnyadapat lebih memahami para
peserta didik.akan lebih mudah memberi mereka motivasi,baik motivasi dari dalam(intrinsic
motivation) maupun motivasi dari luar(ekstrinsic motivation).Motivasi dari
dalam (intrinsic motivation)dapat dilakukan dengan memberikanpemahaman bahwa
tak ada yang bisa membantu bila tidak mau membantu diri sendiri.Sedangkan
motivasi dari luar (ekstrinsic motivation) dapat dengan mengambil contoh
orang-orang yang telah sukses terlebih dahulu.